Desember 10, 2010

Punden Berundak (Peniggalan Zaman Megalitikum)

Punden berundak merupakan contoh struktur tertua buatan manusia yang tersisa di Indonesia, beberapa dari struktur tersebut beranggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden berundak bukan merupakan “bangunan” tetapi merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu;menghadap ke anak tangga tegak, lorong melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak.
Situs Berundak Pertama dan Kebudayaan Megalitik
Penulis-penulis pertama tentang Indonesia yang sangat dipengaruhi R. von Heine-Geldern, berpendapat setidaknya terdapat dua tahap kebudayaan megalitik di Indonesia yang berkaitan dengan perpindahan penduduk di Asia. Punden berundak dan menhir dipercaya termasuk tahap yang lebih awal dari zaman Neolitikum. Pendekatan ini sesuai dengan kelompok difusionis (ajaran penyebaran) yang berpikir atas dugaan bahwa budaya Asia Tenggara mengalami kemunduran rangsangan dari luar, tidak lebih giat menuntut pembaharuan budaya.
Penafsiran arsitektur bentang-lahan prasejarah Indonesia telah diabaikan secara besar-besaran, sebagian karena perubahan tanggapan mengenai peran orang Indonesia dalam membangun kebudayaannya sendiri, selain itu karena kenyataan banyak situs berundak yang diperkirakan berawal pada zaman prasejarah telah memberi bukti digunakan diwaktu lebih kini. Sangat sulit membuat kesimpulan mengenai umur situs yang mengalami perubahan sejak pertamakali dibangun.
Punden Berundak
Ada kemungkinan, sedikitnya beberapa punden berundak sudah ada sejak zaman prasejarah bila mempertimbangkan keberadaan struktur serupa di Polynesia. Marae dari kepulauan Pasifik barat merupakan ungkapan kearsitekturan dari kepercayaan budaya yang sama seperti punden berundak Indonesia. penduduk kedua wilayah kepulauan ini berbahasa Austronesia, yang mulai mendiami Indonesia dan pulau di Pasifik sejak 5.000-7.000 tahun yang lalu. Punden merupakan kosakata Jawa, secara harfiah bermakna “terhormat”. Kini sering dipakai pada tempat khusus di dekat desa, kerapkali diatas bukit dan dikaitkan dengan roh-roh pendiri desa. Kadang-kadang bangunan kubur bergaya isalam didirikan diatasnya.
“Berundak” berarti ‘bertingkat’. Contoh peninggalan yang terawatt ditemukan didataran tinggi Jawa barat. Salah satu situs terluas, Gunung Padang, muncul kepermukaan pada tahun 1979. Situs, dipuncak bukit berketinggian 885 m, terdiri atas lma undakan yang terluas diantaranya berukuran 28 x 40 m. gunung Padang istimewa karena menggunakan ribuan balok basal yang alami atau dibuat secara sengaja. Penggalian di situs ini pada tahun 1982 oleh Dra. Bintarti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan alat pecah belah sederhana terbuat dari tanah. Tidak ditemukan bukti adanya kuburan. Situs ini mungkin merupakan pusat penyembahan dengan monolit yang dinyatakan sebagai rumah leluhur.
Situs ditata sepanjang sumbu baratlaut-tenggara, sitentukan oleh topografi setempat. Tidak ada usaha untuk mengarahkan ke mata angina tau petunjuk yang dapat dilihat secara signifikan, seperti G. Karuhun (gunung leluhur) yang mudah dilihat. Gunung Padang terbebas dari gangguan penduduk saat ini, tidak seperti situs punden berundak lain di Jawa yang telah mendirikan kuburan Islam atau masih melaksanakan kegiatan upacara keagamaan.
Punden berundak lain di Jawa Barat termasuk Arca Domas ‘sembilan undakan’, terletak di daerah Baduy, dan Lemah Duhur dengan lima undakan di ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut. Walaupun beberapa kubur baru dibangun disini, situs ini kembali tampak terpelihara.
Ditempat lain tempat punden berundak berkembang meliputiJawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Nias. Di daerah Pasemah, Sumatera Selatan, Dr haris Sukendar mengenal jenis “kubur berundak” paduan punden berundak dan kubur pra-Islam. Di Nias, bangunan berundak dan menhir masih digunakan.
Situs Berundak Periode Klasik Akhir
Situs zaman Klasik Akhir berdasarkan punden berundak juga ditemukan disejumlah gunung di Jawa, meliputi Lawu, Muria, Penanggungan, Arjuna, Welirang, dan Argapura. Hampir semua contoh ini digunakan antara tahun 1.000 dan 1.500 M. Dr. Hariani Santiko yang mempertanyakan kemungkinan bangunan ini berakar pada zaman prasejarah mengusulkan bahwa bangunan tersebut justru merupakan lambing gunung Semeru. Kemungkinan menyesuaikan penafsiran tersebut ada; bagi orang Jawa, gunung Semeru dapat secara mudah dihubungkan dalam kepercayaan purba pada gunung keramat.
Punden berundak di Bali berjumlah banyak. Situs utama meliputi Panebel, Tenganan, Selulung, Kintamani, dan Sambiran. Miniature punden berundak yang masih digunakan dalam ibadah saat ini ditemukan di dua pura dalem di Sanur. Satu dari pura di Bali yang plaing penting yaitu pura Besakih, dapat dilihat sebagai punden berundak.
Masalah utama bagi ilmuwan yang tertarik mengetahui perlambang punden berundak di Indonesia dan pengaruhnya pada sejarah kearsitekturan adalah penanggalannya.tidak terdapat penanggalan awal (yakni proto-sejarah) yang pasti untuk berbagai bagian punden berundak. Kendala ini harus dapt diatasi supaya penelitian dapat berkembang. Saat ini tidak meungkin memetakan tahap perubahan bentuk arsitektur bentang-darat pada masa lebih dari 2000 tahun.

Desember 08, 2010

Tembok besar China

Tembok Besar China (Great Wall of China) diumumkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. Enam keajaiban dunia lainnya yaitu Taj Mahal di India, Petra di Yordania, Patung Crist Redeemer di Brazil, Machu Picchu di Peru, Pyramida Chichen Itza di Brazil, dan Colosseum di Italia.
Penetapan status tujuh keajaiban baru dunia itu merupakan pilihan dari 100 juta orang di seluruh dunia lewat situs internet dan pesan singkat (SMS) telepon selular, yang diadakan oleh Swiss Foundation, suatu yayasan swasta nirlaba.
Pengumuman tujuh keajaiban dunia itu dibacakan aktor Inggris, Ben Kingsley, dan aktris AS Hillary Swank, sebagai pembawa acara dalam acara penetapan itu di Stadium of Light, Lisabon, Portugal, Minggu (8/7).

Sejarah Pembuatannya

Tembok Besar China atau Tembok Raksasa China, juga dikenal di China (Tiongkok) dengan nama Tembok Raksasa Sepanjang 10.000 Li, merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, terletak di Republik Rakyat Tiongkok.
Panjangnya adalah 6.350 kilometer dan tingginya 8 meter. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 m.
Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Konon, ribuan orang tewas dalam proses pembuatannya.
Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang.
Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.
Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming.
Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok.
Tembok besar China dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.

Lambang Bangsa China

China merupakan sebuah negara yang mempunyai sejarah lama, kebudayaan yang cemerlang, dan kaya dengan obyek-obyek wisata.
Sedikitnya 29 warisan alam dan warisan budaya dunia ada di China. Itu menunjukkan kecerdikan dan kerajinan rakyat China. Jumlah warisan dunia yang ada di China itu menempati urutan ke-3 di dunia.
Tembok Besar atau Great Wall China dianggap sebagai salah satu antara "7 keajaiban dunia". Tembok Besar China merupakan projek pertahanan militer zaman purba yang masa pembuatannya paling panjang dan proyeknya paling besar di dunia.
Tembok Besar China konon dibuat pertama kali pada abad ke-9 sebelum Masehi. Demi menghalangi penyerangan suku kaum di bahagian utara, pemerintah di tengah China pada waktu itu telah membuat tembok yang menyambungkan kubu-kubu pertahanan di kawasan sempadan, itulah Tembok Besar yang paling awal.
Tembok Besar China yang termasyhur itu mengandung semangat dan perasaan bangsa China dan kini telah menjadi lambang bangsa China.